Filososi Kopi dan Gula
- Juni 02, 2017
- by
Jika kopi terlalu pahit..
Siapa yang salah?
Gulalah yang disalahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit.
Jika kopi terlalu manis..
Siapa yang disalahkan?
Gula lagi, karena terlalu banyak hingga "rasa" kopi manis.
Jika takaran kopi dan gula balance
Siapa yang dipuji?
Tentu semua akan berkata...
Kopinya mantaaap.
Kemana gula yang mempunyai andil membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap?
Sahabatku, mari ikhlas seperti gula, yang larut tak terlihat, tapi sangat bermakna.
Gula pasir memberi rasa manis pada kopi, tapi orang menyebutnya kopi manis, bukan kopi gula.
Gula pasir memberi rasa manis pada teh, tapi orang menyebutnya teh manis, bukan teh gula.
Orang menyebut roti manis, bukan roti gula.
Orang menyebut syrup pandan, syrup apel, syrup jambu, padahal bahan dasarnya gula.
Tapi gula tetap ikhlas larut dalam memberi rasa manis.
Akan tetapi, apabila berhubungan dengan penyakit, barulah gula disebut penyakit gula.
Sahabatku, begitulah hidup, kadang kebaikan yang kita tanam tak pernah disebut orang, tapi kesalahan akan dibesar-besarkan..
Ikhlaslah seperti gula..
Larutlah seperti gula..
Tetap semangat memberi kebaikan..
Tetap semangat menyebar kebaikan..👍
Karena kebaikan tidak untuk disebut, tapi untuk dirasakan dan membawa manfaat.... 👍👍👍