(6). Mendulang berkah Dengan membuat yayasan salafiyyah
الجمعيات والمؤسسات السلفية
بركات لا حركة بلا بركة!
Mendulang berkah
Dengan membuat yayasan salafiyyah
Yang berlandaskan tashfiyah wat-tarbiyah
Tanpa dilumuri fikrah hizbiyyah
Dan meninggalkan gerakan sirriyyah
Ditulis oleh:
Al-Faqir ilaa Maghfirati Rabbihi
Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
دار ابن القيم
1429 H
Muqaddimah
بسم الله الرحمن الرحيم
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
أما بعد:
Ini adalah risalah kecil yang menjelaskan tentang mauqif (sikap) para ulama tentang munculnya sarana-sarana baru di masa kini, sarana yang dimanfaatkan untuk perkembangan dakwah, yang disebut dengan “jum’iyyah” atau “yayasan”. Risalah ini kami tujukan kepada para ikhwah salafiyyin, khususnya Indonesia dimanapun mereka berada, sebagai nasehat untuk kita semua. Nasehat agar kita berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menyikapi sesuatu, sebelum memperhatikan dengan baik keadaan sesuatu tersebut, termasuk dalam menyikapi keberadaan sebuah yayasan. Sebab sikap berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatu, termasuk akhlak yang terpuji, sebaliknya sikap terburu-buru dalam bersikap adalah berasal dari syaithan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Asyaj Abdul Qais radiyallahu ‘anhu :
إِنَّ فِيكَ لَخَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا الله الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ
“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah: berfikir (sebelum berbuat) dan tidak tergesa-gesa.” (HR.Muslim)
Dan hendaknya dalam menyikapi sesuatu,untuk senantiasa mengembalikan hal tersebut kepada ahlinya, orang-orang yang telah mempelajari sesuatu dengan matang dan penuh kehati-hatian, mereka adalah kibarul ulama’, para ulama besar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
البركة مع أكابركم
“Berkah bersama dengan orang-orang yang besar dari kalian (para ulama yang telah berpengalaman dalam menghadapi berbagai masalah).” (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim dan yang lainnya dari hadits Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu. Lihat Ash-Shahihah, karya Al-Albani:1778)
Akhirnya kamipun mengatakan, bahwa penulis hanyalah salah seorang diantara manusia yang tidak luput dari kesalahan, sehingga sangat memungkinkan dalam tulisan ini ada kekeliruan baik dalam penulisan, salah terjemah atau yang semisalnya. Semoga Allah senantiasa memelihara kita agar tetap bersabar di atas al-Haq dan selamat dari berbagai macam fitnah yang dzahir maupun yang batin.
Wallahul hadi ilaa sabiil ar-rasyaad
Ditulis oleh:
Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Balikpapan, Ma’had Ibnul Qayyim
Selasa,18 Dzulhijjah 1429 H
*** Silakan di download di Di Sini ***
CooyRight:
http://www.darussalaf.or.id/manhaj/ebook-mendulang-berkah-dengan-yayasan-salafiyyah/?fdx_switcher=true
بركات لا حركة بلا بركة!
Mendulang berkah
Dengan membuat yayasan salafiyyah
Yang berlandaskan tashfiyah wat-tarbiyah
Tanpa dilumuri fikrah hizbiyyah
Dan meninggalkan gerakan sirriyyah
Ditulis oleh:
Al-Faqir ilaa Maghfirati Rabbihi
Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
دار ابن القيم
1429 H
Muqaddimah
بسم الله الرحمن الرحيم
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
أما بعد:
Ini adalah risalah kecil yang menjelaskan tentang mauqif (sikap) para ulama tentang munculnya sarana-sarana baru di masa kini, sarana yang dimanfaatkan untuk perkembangan dakwah, yang disebut dengan “jum’iyyah” atau “yayasan”. Risalah ini kami tujukan kepada para ikhwah salafiyyin, khususnya Indonesia dimanapun mereka berada, sebagai nasehat untuk kita semua. Nasehat agar kita berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menyikapi sesuatu, sebelum memperhatikan dengan baik keadaan sesuatu tersebut, termasuk dalam menyikapi keberadaan sebuah yayasan. Sebab sikap berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatu, termasuk akhlak yang terpuji, sebaliknya sikap terburu-buru dalam bersikap adalah berasal dari syaithan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Asyaj Abdul Qais radiyallahu ‘anhu :
إِنَّ فِيكَ لَخَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا الله الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ
“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah: berfikir (sebelum berbuat) dan tidak tergesa-gesa.” (HR.Muslim)
Dan hendaknya dalam menyikapi sesuatu,untuk senantiasa mengembalikan hal tersebut kepada ahlinya, orang-orang yang telah mempelajari sesuatu dengan matang dan penuh kehati-hatian, mereka adalah kibarul ulama’, para ulama besar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
البركة مع أكابركم
“Berkah bersama dengan orang-orang yang besar dari kalian (para ulama yang telah berpengalaman dalam menghadapi berbagai masalah).” (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim dan yang lainnya dari hadits Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu. Lihat Ash-Shahihah, karya Al-Albani:1778)
Akhirnya kamipun mengatakan, bahwa penulis hanyalah salah seorang diantara manusia yang tidak luput dari kesalahan, sehingga sangat memungkinkan dalam tulisan ini ada kekeliruan baik dalam penulisan, salah terjemah atau yang semisalnya. Semoga Allah senantiasa memelihara kita agar tetap bersabar di atas al-Haq dan selamat dari berbagai macam fitnah yang dzahir maupun yang batin.
Wallahul hadi ilaa sabiil ar-rasyaad
Ditulis oleh:
Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Balikpapan, Ma’had Ibnul Qayyim
Selasa,18 Dzulhijjah 1429 H
*** Silakan di download di Di Sini ***
CooyRight:
http://www.darussalaf.or.id/manhaj/ebook-mendulang-berkah-dengan-yayasan-salafiyyah/?fdx_switcher=true